JASA MARGA PEGIAT ALAM (JASMAPALA) ALAMAT: PLAZA TOL TAMAN MINI INDONESIA INDAH, JAKARTA 13550, EMAIL: jasmapala@jasamarga.co.id

Kamis, 29 Mei 2008

TIPS MENCEGAH HYPOTHERMIA

Beberapa hari belakangan ini, komunitas pendaki gunung Indonesia kembali kehilangan beberapa anggotanya, sebagian besar dari mereka meninggal karena kurangnya persiapan, baik alat maupun bekal, ataupun kurangnya pengetahuan survival sehingga jatuh dalam kondisi hypothermia akut.
Yang terpenting dalam kegiatan naik gunung atau kegiatan di luar (outdoor activity) adalah persiapan dan pengetahuan, salah satunya mengetahui faktor apa penyebab hypothermia, gimana mencegah hal itu terjadi, apa aja yang perlu dilakukan dan juga tindakan apa yang perlu dilakukan kalau mulai merasakan kedinginan, berikut adalah tips mencegah hypothermia di gunung :
  1. Usahakan kalau naik gunung jangan memakai kaos dari katun. Bahan katun jika basah keringat sulit keringnyai, ini biasanya menyebabkan menggigil kedinginan walaupun sudah memakai jaket tebal, sebaiknya memakai bahan sintetis (polyester/spandex/nylon) yang menyerap keringat dan berlengan panjang. Memang sih bisa ganti kaos, tapi di gunung yang sering ujan mengeringkan kaos jadi pekerjaan tersendiri, ngeringin make api unggun, wah jangan deh, kasihan hutan kita.
  2. Bawa bekal yang cukup untuk naik gunung, bekal praktis seperti coklat batangan, muesli bar, atau energy booster (seperti gel dengan glukosa, biasanya dipakai para pesepeda) sangat berguna sebagai cadangan makanan yang ringan dibawa dan menghasilkan energi lumayan. Juga biasakan mengamati sekitar, jika melewati air sungai atau daun2an yang kita kenali bisa dimakan kalau kepepet.
  3. Menjaga tubuh tetap kering dan hangat. Salah satunya selalu membawa ponco, bagaimanapun kondisinya. Kalau punya baju dan jaket tahan air (gore-tex based) juga bisa (tapi ini mahal di ongkos), jangan lupa kaos tangan dan kaos kaki, khusus kaos kaki bawa ekstra jika perlu.
  4. Kalau jalan sendiri siapkan piranti darurat komunikasi, kalau dengan teman harus saling menjaga. HP kadang kurang efektif karena tidak ada sinyal, bawa alat darurat sinyal seperti peluit atau cermin.
  5. Jangan paksakan jalan terus kalau kelelahan dan kecapaian, berhenti pasang tenda dan buat makanan atau minuman yang cepat dihidangkan, seperti teh manis atau sup instant, paksakan walaupun kurang suka, karena makanan adalah sumber energi untuk tetap jalan, selain itu makanan juga membuat tubuh jadi hangat karena memulai metabolisme tubuh.
  6. Bawa selimut darurat (emergency blanket or space blanket). Ini mungkin sudah ada di Indonesia. Bentuknya seperti lapisan aluminium foil yang tipis dan dipakai untuk menyelimuti tubuh. Fungsinya : membuat tubuh tetap hangat, merefleksikan sinar matahari dan tidak kehujanan.
Sekali lagi saya ingatkan dengan alat yang memadai tapi tidak tahu bagaimana menggunakan, hasilnya juga tidak optimal, jadi baca dan simak bagaimana melakukan teknik dasar survival di gunung, bisa baca, nanya atau dari pengalaman yang terus diasah.


Sumber :  http://www.ambarbriastuti.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar